Teknologi Raya – Marjam Abdurrahman secara terang-terangan menyebut Indra Bekti sebagai seseorang yang tertarik pada sesama jenis atau gay. Ibu dari Aldila Jelita juga mengatakan bahwa pernikahan dan memiliki dua anak hanya digunakan oleh Indra Bekti sebagai “tameng” untuk menyembunyikan orientasinya dan terlihat seolah-olah sebagai seorang pria heteroseksual.
Marjam Abdurrahman mengungkapkan dengan jujur bahwa menurutnya Indra Bekti hanya berpura-pura dan berakting sebagai seorang pria heteroseksual dengan ucapan “Bekti nih undercover (menyamar/akting), I’m a good guy, I’m a normal guy, saya punya dua anak. Bullshit,” yang dikutip dari tayangan YouTube Intens Investigasi yang baru-baru ini diunggah.
Di Indonesia, menjadi gay atau homoseksual dianggap sebagai hal yang sangat sensitif dan tabu untuk diungkapkan di depan umum, terutama dalam konteks agama dan kehidupan sosial masyarakat. Kondisi ini menyebabkan banyak pria gay merahasiakan orientasi seksual mereka.
Namun demikian, terdapat tanda-tanda atau ciri khas yang sering kali ditinggalkan oleh pria gay, meskipun mereka berusaha berpura-pura sebagai penyuka lawan jenis. Beberapa tanda tersebut di antaranya:
Ekspresi Wajah dan Tatapan Khusus
Pria gay cenderung memiliki ekspresi wajah yang lebih teduh dan terlihat tidak terbebani oleh masalah dunia. Tatapan mereka juga bisa lebih tajam dan penuh makna saat mereka berinteraksi dengan pria yang mereka minati.
Perhatian pada Kebersihan dan Bau
Menjaga kebersihan tubuh dan tampil wangi adalah hal penting bagi pria gay. Mereka cenderung lebih peduli dengan aroma tubuh mereka dan mungkin akan menggunakan parfum mahal agar tercium harum.
Jarak dengan Perempuan
Pria gay cenderung menghindari kedekatan dengan perempuan, terutama jika identitas seksual mereka belum terungkap. Meskipun didekati oleh perempuan cantik, mereka mungkin akan menjaga jarak dan lebih memilih bersama teman pria gay.
Gestur yang Lebih Halus
Pria gay seringkali menggunakan gestur tubuh yang lebih halus dan gemulai, mirip dengan gerakan perempuan. Meskipun fisik mereka mungkin kuat dan atletis, gaya gerakan mereka cenderung lebih lembut. Contohnya adalah saat berbicara atau bahkan dalam gerakan sederhana seperti mengangkat jari kelingking saat sedang mengerjakan sesuatu atau minum.
Semua ini menggambarkan bagaimana stereotip dan tanda-tanda tertentu dapat muncul, meskipun setiap individu memiliki karakteristik unik dan kompleksitas dalam identitas mereka.